Thursday, May 28, 2009

Rindu Sesak

Bapak beranak itu rebah bersebelahan.
Tiba-tiba prosa dalam otak menguap begitu saja..
Aku rindu berdikusi seperti politisi berdebat tentang rakyat.
Aku rindu terbahak bersama layaknya sepasang sahabat.
Aku rindu nasehatnya laksana hamba menerima titah raja.
Beribu ton rindu berdesak sesak sebelum akhirnya aku terlelap.
 



No comments:

Post a Comment