Monday, May 27, 2013

Cerita Pejalan : Ujung Genteng

Ujung Genteng apaan tuh? Nah, mungkin pertanyaan kalian sama seperti pertanyaan saya waktu pertama kali denger nama itu. Ujung Genteng ini adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Nah, disini nih kita akan menjelajah menyusuri tiap jengkal tanahnya. tsah..

Untuk menuju Ujung Genteng diperlukan sekitar 8 jam perjalanan dari Jakarta dengan jalanan yang ga bisa dibilang mulus ketika sudah menjauh dari kota Sukabumi, bahkan di beberapa tempat rusak parah. Jadi, kalo lagi hamil mending jangan jalan ke sana, bisa rontok itu kandungan.. heuheu..

Perjalanan dimulai dari Jakarta hari Jumat pukul 23:00 melewati pekat malam diiringi rintik hujan yang turun sebentar. Meskipun demikian, di dalam Elf suasana pecah bertebaran candaan sebelum lama-lama senyap dalam lelap, cape ketawa..!

Tujuan pertama : Curug Cikaso
Sabtu pagi pukul 8:00 sampai di Curug Cikaso, dan pemandangan paling indah adalah warung makan.. :p. Setelah perut tenang, hatipun senang, dan siap untuk berenang.. Ga, becanda.. Asiknya Curug Cikaso nih, kita mesti menelusur sungai dulu sebelum sampai di curug, tapi ga pake berenang. Ada perahu yang siap disewa untuk mengantarkeun kita ke curug. Ya tapi kalo mau berenang kesana juga boleh, ga jauh juga, cuma 500 meter lah.. :)))))

Menyusuri sungai menuju curug Cikaso
Curug Cikaso
Yak setelah puas, jam 11:00 kita sudahi curug Cikaso.


Tujuan kedua : Curug Cigangsa
Curug Cigangsa ini bisa di tempuh selama kurang lebih 45 menit dari curug Cikaso, melewati jalan aspal sempit dan lagi-lagi rusak parah di beberapa tempat. Sempet nyasar juga untuk menuju kesini, dan mesti beberapa kali nanya ke orang karena ga ada penunjuk arah.
Karena mobil harus di parkir di kampung terakhir, jadi untuk menuju curug kita mesti jalan kaki sekitar 15 menit menyusuri sawah ditengah terik panas matahari siang. Setelah beberapa saat jalan kaki menyusuri sawah, Curug Cigangsa terlihat dari kejauhan, dari atas tebing, kita masih harus turun ke bawah untuk bisa menikmati air terjun dari dekat. Tapi jangan khawatir, jalan berundak untuk turun ke curug sudah di semen jadi ga licin, tapi mesti tetep hati-hati ya!

Curug Cigangsa dilihat dari kejauhan

Curug Cigangsa
Tebing berbatu di Curug Cigangsa
Jam 13:00 kita cabut dari Cigangsa untuk menuju pantai Ujung Genteng, kita nginep disana juga nanti.

Tujuan ke-3 : Penginapan Pondok Adi, Ujung Genteng..
Meskipun panas karena AC mobilnya ga berasa dingin, perjalanan dari curug Cigangsa ke Ujung Genteng ini keren banget. Kita bisa liat banyak pemandangan pantai lengkap dengan deretan pohon kelapa di sebelah kiri jalan sehingga satu jam lebih tanpa terasa udah nyampe aja di penginapan.
Nama penginapannya Pondok Adi, kita sewa satu rumah tipe panggung dengan fasilitas 2 kamar dan satu ruangan yang muat untuk tidur 50 orang, luas banget... dan terletak persis di bibir pantai. Keren Gilak! Etapi mesti di isi dulu nih perut sebelum mulai menjelajah! Heuhuehue..

Penginapan Adi




Rencananya setelah makan siang kita mau ke pantai Cipanarikan dan tempat konservasi penyu untuk liat pelepasan tukik (anak penyu) ke laut, namun karena cuacanya kurang mendukung dengan mendung tebal menggantung jadi sore ini kita abisin buat menelusuri pantai Ujung Genteng, sambil basah-basahan pasti! Jarang-jarang ketemu pantai, keasikan main ombak dan pasir tiba-tiba udah sore aja. Menjelang magrib balik ke penginapan untuk bersih-bersih. Bai de wai, kita seharian belum mandi euy..

Ga berapa lama makan malam juga udah siap, sikat!!!

Beranjak malam, di luar hujan mulai turun tanpa ampun. Di dalam penginapan hangat, kopi panas, penuh tawa, dan kegilaan, ah menyenangkan sebelum kesenangan itu hilang ketika lewat tengah malam saya kebangun dari tidur dan kehausan, air minum tak ada. Di luar masih hujan. Tuhan..!

Bangun pagi buta alih-alih liat sunrise, hujan masih turun. Yaudah, nunggu sarapan siap, duduk-duduk aja di teras, ngopi, ngobrol, menikmati bau pasir kena air hujan. Di depan, perahu nelayan yang sedang tertambat diombang-ambing ombak laut selatan.







Hujan reda, sarapan belum tersedia.. jadi ya mau ngapain lagi kalo ga jalan.. Siap grak! Majuuuu jalan! Kembali menyusuri pantai, tapi ga pake basah-basahan. Cari spot-spot asik untuk berfoto sebelum akhirnya kembali ke penginapan untuk sarapan, Sikat!

Tujuan ke-4 : Pantai Cipanarikan
Selesai sarapan, trus nyari ojek, tepatnya minta dicarikeun ojek sama mas-mas staff penginapan. Ojek ini yang akan membawa kita ke pantai Cipanarikan. Mobil entah mengapa ga boleh kesana.

Di sepanjang jalan saya baru mulai bisa memahami kenapa mobil ga boleh kesana, jalurnya buset, lubang dimana-mana, kubangan air di tengah jalan. Coba kalo government lebih peduli gitu… Oke lupakan government. Setelah melewati kubangan kerbau yang panjang itu selama 30 menit, telah sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentaosa.. “Udah sampai sini aja”, kata tukang ojeknya. Lah, hutan, mana pantainya pak???

Masih belum bener-bener sampe ternyata, jadi kita mesti membelah hutan bakau dengan berjalan kaki. Makin lama berjalan makin terdengar suara ombak dan bau laut, dan sampai di ujung hutan bakau… Jreng! Pantai dengan pasir putih terhampar seluas mata memandang. Surga..


 


Hutan bakau di sekelilingnya menjadikan tempat ini terisolir banget. Ga heran kalau pantai ini jadi tempat penyu bertelur, selain pasirnya lembut banget, pantainya juga landai, bersih, dan yang paling asik : masih jarang dijamah manusia! Selama kita disini cuma ada sekitar 5 pengunjung selain kami yang menikmati pantai ini. Mudah-mudahan kondisi pantai yang masih oke ini bisa dipertahanin..

Puas menikmati pantai pribadi, matahari mulai meninggi, dan kita pergi.

Tujuan 5 : Penangkaran Penyu Cipanarikan
Tempat ini letaknya ga jauh dari pantai Cipanarikan, ketika perjalanan berangkat tadi kita juga ngelewatin tempat ini. Disini ada beberapa kolam penangkaran penyu, ya iyalah namanya juga penangkaran penyu kan..? heuheuheu.. Tukik atau anak penyu diletakkan dalam kolam terpisah berdasar umurnya sebelum akhirnya nanti dilepaskan ke laut.. Sayangnya kita kesini siang hari, jadi ga bisa melihat pelepasan tukik ke laut..

Selanjutnya kita kembali ke penginapan, mandi, lalu makan sebelum kemudian berkemas karena sekitar pukul 13.00 kita udah check-out dari penginapan untuk menuju ke tujuan terakhir kita sekaligus perjalan pulang.

Tujuan keenam : Amanda Ratu
Amanda Ratu ini adalah nama villa. Tempatnya persis di tepi muara sungai dan dikelilingi oleh perkebunan kelapa. Di sini kita bisa menikmati indahnya pertemuan air sungai Cikarang yang kecoklatan dan birunya air laut dari Samudera Indonesia. Terdapat sebuah pulau kecil di pertemuan sungai dan ini yang menyebabkan tempat ini dijuluki sebagai Tanah Lot-nya ujung genteng..




Belum puas menikmati tempat ini sebenernya, tapi waktunya udah mepet. Jam udah menunjukkan pukul 14.30 dan perjalanan ke Jakarta masih panjang. Di sepanjang perjalanan pulang ga ada yang berisik, udah pada tepar kecapean. Praktis cuma pas mampir makan malem aja kita ngobrol dan becanda banyak. Heuheuheu.. Tepat hari minggu pukul 24.00 kita sampai lagi di Jakarta, dan besok paginya MASUK KERJA. arrghhh!



Itinenary :
Jam
Keterangan
Jumat, 24 Mei ‘13
23:00
Berangkat dari Jakarta
Sabtu, 25 Mei ‘13
08:00 – 11:00
Curug Cikaso
11:45 – 13:00
Curug Cigangsa
14:00
Sampai di Penginapan Pondok Adi, Ujung Genteng
15:00 – 18:00
Menjelajahi Pantai Ujung Genteng
Minggu, 26 Mei ‘13
09:00 – 10:00
Pantai Cipanarikan
10:15 – 11:00
Penangkaran Penyu
13.45 – 14:30
Amanda Ratu
14:30 – 24:00
Perjalanan Pulang ke Jakarta

No comments:

Post a Comment