Candi Arjuna |
Niat awal kita mau ke Bromo
pas bulan Oktober. Rencana sudah disusun rapi, tapi batal karena beberapa temen
ada urusan kantor sehingga mereka ngga bisa ikut. Oke, Bromo ditunda. lalu
kemudian tercetuslah Dieng sebagai tujuan pengganti.
Kenapa Dieng?
Pertama : Jaraknya ngga
terlalu jauh dari Jakarta, jadi bisa kesana pas weekend tanpa mesti ambil cuti.
kebayang kan gimana susahnya nyamain waktu cuti kawan-kawan yang beda kantor?
Kedua : Biayanya relatif murah. Penting nih :P!!
FYI, kita ngga pake agen
wisata, semuanya diurus sendiri dari sewa mobil, makan, sewa homestay, nyusun
itinenary, dll.
Kita sewa mobil ELF (Bukan Ever Lasting
Friends Ya :P) yang diisi 10 orang. Berangkat dari Jakarta jam 22.00
dengan rute Jakarta - Pantura - Weleri - Parakan - Wonosobo - Dieng. Perkiraan
perjalanan memakan waktu 12 jam, jadi diharapkan sebelum Dzuhur kita udah
sampai di Dieng terus bisa muter-muter beberapa objek wisata dulu baru kemudian
istirahat di homestay.
Hari Pertama
Komplek Candi Arjuna + Museum Kaliasa
Komplek Candi Arjuna |
Kepalang basah di candi, sekalian nyeberang jalan ke Museum Kaliasa. Museum ini terdapat di seberang pintu masuk Candi Arjuna. Disini ada dua bangunan, bangunan pertama berbentuk pendopo untuk menyimpan fragmen candi-candi dan bangunan kedua menceritakan Dieng secara keseluruhan, mulai dari sosial budaya masyarakat, hasil pertanian, kondisi alam, pariwisata, dll. Disini juga kita bisa melihat film tentang Dieng Plateau yang berdurasi 10 menit. Lupa foto-foto di museum.. heuheuheu..
Ada kejadian tak terduga nih
di kawasan candi, ketika temen lagi nawar jas ujan di salah satu toko, saya
baru sadar bahwa pemilik toko itu ternyata juga pemilik homestay yang akan kita
tempati nanti. Nama toko dan homestay-nya sama, Edelweis.
Setelah basa-basi sambil
makan mie ongklok dan beli oleh-oleh di toko Edelweis-nya Bu Siti, kita dianter
ke homestay. Akhirnya bisa istirahat dan ngelurusin badan :P. Saya ga mandi,
water heater cuma nyala sebentar padahal menjelang maghrib suhunya 15 'C dan di
luar (masih) hujan. Brrrr. Untung disediain tungku perapian, lumayan buat
angetin kaki.
Hari Kedua.
Puncak Sikunir
Jam 03.00 diluar hujan udah
berhenti. Kita mau ke Bukit Sikunir liat sunrise dianter suaminya Ibu Siti,
namanya saya lupa (Giliran nama bapaknya lupa :P) . Ketika semua udah siap menjelang
berangkat, gerimis turun. (koor: "yaaaah.....") Tapi saya bilang ke
bapaknya, "Pak, anterin kita kesana. Kalau nanti sampai sana cuaca ga
memungkinkan, kita balik lagi ke homestay, biar kita ga penasaran udah
jauh-jauh dari Jakarta". (ciye-ciye leader sejati, mengambil keputusan disaat-saat
sulit :P) heuheuehue.. Untung sampai sana cuaca memungkinkan untuk naik
ke Sikunir, meskipun ga bakal dapet sunrise juga secara kabut turun tebel
banget.. nget.. nget... Ah gapapalah yang penting sampe puncak dulu..
Turun dari Sikunir, liat
telaga Cebongan di depan mata, ya wajib disempetin mampir. Jeprat-jepret bentar
trus mesti buru-buru cabut ke objek selanjutnya. Waktu mepet euy..Telaga Cebongan |
Telaga Warna + Telaga
Pangilon + Goa-Goa
Jam 7 kita udah nyampe sini.
Dikawasan ini kita bisa lihat Telaga Warna dengan warna kehijauan yang
merupakan pantulan belerang dari di dasar telaga.
Telaga Warna |
Dikawasan telaga ini juga
ada beberapa goa, ngga sulit untuk menelusurinya karena terdapat jalur paving
yang melewati goa-goa yang ada seperti Goa Semar, Goa Sumur, Goa Jaran, Goa
Batu Tulis dan Goa Pengantin.
Setelah muter-muter, kita
sarapan di salah satu warung di kawasan parkir Telaga Warna. Harga makanannya
terjangkau, menunya sederhana tapi enak.
Kawah Sikidang
Kawah Sikidang
Objek terakhir nih yang
dikunjungi. Lokasi kawah ini ngga jauh dari Telaga Warna maupun Komplek Candi
Arjuna. Kita langsung menuju bibir kawah yang menggelegak dan mengeluarkan bau
khas belerang yang menyengat. Kalo ngga tahan sama baunya bisa beli masker yang
dijajakan seharga Rp. 2000.- Disini juga ada pusat oleh-oleh dan cinderamata
khas Dieng. Di Kawah Sikidang kita ngga lama, mesti ke homestay untuk packing
dan segera balik ke Jakarta.
Kawah Sikidang |
Kawah Sikidang |
Kepunden Kawah Sikidang |
Jam 10.00 kita cabut dari homestay. Perjalanan pulang ke Jakarta ngga lewat jalur Wonosobo. Kita ambil jalur lewat Wanayasa - Wiradesa - Pantura - Jakarta. Katanya jalur ini lebih pendek 4 jam daripada mesti muter lewat Wonosobo - Parakan - Weleri. Jalannya lumayan bagus meski ngga bisa dikatakan mulus. Meskipun demikian, lagi-lagi karena macet di pantura, tetep aja sampai Jakarta jam 2.30 dini hari dan itu berarti kita harus membayar biaya 4 jam overtime sewa ELF. heuheuheu..
Rincian biaya :
1. Sewa Elf : 7oo.ooo x 2 hari = 1.4oo.ooo
2. Bensin dan Tol : 7oo.ooo
3. Makan : 2o.ooo/makan/orang = (2o.ooo x 3) x 2 hari x 10 orang = 1.2oo.ooo
4. Homestay : 5oo.ooo
5. Tiket Masuk Kawasan Dieng : 2.ooo/orang = 2.ooo x 10 orang = 2o.ooo
6. Tiket Masuk Objek Kawah Sikidang & Candi : 2o.ooo/orang = 2o.ooo x 10 orang = 2oo.ooo
7. Tiket Masuk Museum Kaliasa = 5.ooo/orang = 5.ooo x 10 = 5o.ooo
7. Tiket Masuk Telaga Warna : 4.ooo/orang = 4.ooo x 10 orang = 4o.ooo
8. Tiket Masuk Sikunir : 3.ooo/orang = 3.ooo x 10 = 3o.ooo
9. Tips Sopir = 2oo.ooo
10. Biaya 4 jam overtime sewa elf = 28o.ooo
Biaya Total : Rp. 4.67o.ooo,-
Biaya perorang : Rp. 467.ooo,-
Biaya Total : Rp. 4.67o.ooo,-
Biaya perorang : Rp. 467.ooo,-
nb : Makasi banyak Santhi Rindu yang udah bantu rapihin tulisannya.. :)))
lha nyang tulisan biru noh ngga di apus mas bro wkwkwk... >.<
ReplyDeletekeren-keren....:)
jadi kapan mau bayar yang sewumangatus dollar itu?
Ga kurang?
Delete